Perjuangan mengembalikan Harkat & Martabat Rakyat Aceh belum usai, episode perjuangan masih menanti kita & semakin berat tatkala titisan darah pejuang yang mengalir dalam pribadi-pribadi Aneuk Nanggroe, hanya tersia-siakan & bahkan nyaris salah kaprah kerana melebihpentingkan ambisi pribadinya dengan teramat sering mengabaikan keterlibatan para pihak yang berkenaan & masyarakat dalam proses pembangunan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sunday, June 19, 2011

Presentasi rencana Perkemahan Wirakarya Nasional oleh Muhammad Nazar

Presiden SBY Akan Buka Perkemahan Pramuka di Aceh.
Serambi Indonesia - Jumat 5 Feb 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membuka Perkemahan Pramuka Wirakarya Nasional 2010 di Banda Aceh. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22-29 November mendatang, merupakan kegiatan reguler Pramuka pertama yang diadakan di Aceh. Kepastian kehadiran Presiden SBY tersebut disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Aceh yang juga Wakil Gubernur (Wagub), Muhammad Nazar seusai presentasi rencana Perkemahan Wirakarya di hadapan Pengurus Kwartis Nasional (Kwarnas) Pramuka, di Gedung Pramuka Gambir, Jakarta, Kamis (4/2).

Hadir dalam presentasi itu Ka Kwarnas Pramuka Prof dr Azrul Azwar dan sejumlah penguruh Kwarnas. Saat presentaasi, Muhammad Nazar didampingi pengurus Kwarda Pramuka Aceh, Azhari Basyar, Jufrie, dan Anas M Adam. Sepanjang sejarah kepramukaan di Aceh, menurut Muhammad Nazar, baru kali ini event perkemahan Wirakarya Pramuka Nasional berlangsung di Aceh. Aceh dipercaya sebagai tuan rumah setelah disepakati dalam musyawarah nasional Pramuka tahun lalu, sebut Muhammad Nazar.

Perkemahan Wirakarya tersebut akan diikuti lebih dari 10 ribu pandu Pramuka dari seluruh Indonesia, negara Asean dan Timur Tengah. Kegiatan akan difokuskan kepada pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama satu pekan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain kegiatan: gampong bersih,gerakan cinta kebersihan di dayah dan tempat-tempat pendidikan serta rumah ibadah, gerakan cinta lingkungan berupa penanaman pohon, gerakan ekonomi pariwisata dan lain-lain.

Untuk menyambut rencana kegiatan berskala nasional dan internasional itu, Wagub Nazar mengatakan akan dipersiapakan fasilitas infrastruktur, tempat perkemahan, sanitasi dan sebagainya. Selama ini Aceh belum memiliki fasilitas dan infrastruktur memadai untuk menyelenggarakan kegiatan perkemahan secara nasional. Karena itu kita harapkan Pemerintah Aceh melalui APBA dapat mengalokasikan anggaran untuk kepentinagn ini sebut Muhammad Nazar.

Pramuka Aceh dalam beberapa tahun terakhir berhasil meraih berbagai prestasi dan penghargaan baik dalam forum Pramuka Nasional maupun internasional. Dua bulan silam, kontingen Pramuka Aceh mendapatkan dua penghargaan Asia Pasifik dari lima penghargaan yang diperebutkan. Kegiatan Pramuka di Aceh sangat menonjol pasca konflik dan tsunami. Kita ingin meningkatkan di bidang kepramukaan sebagai salah satu wadah pendidikan bagi remaja dan pemuda sebut Nazar. (Sumber: aceh.tribunnews.com)

Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar Buka Kemah Pramuka di Gayo Lues

BLANGKEJEREN - Fri, Feb 4th 2011.

Kepala Kwarda Pramuka Aceh, Muhammad Nazar, Kamis (3/2) membuka perkemahan pramuka dan festival seni dan budaya regional III, di Blangkejeren, Gayo Lues. Kegiatan itu diikuti peserta dari Gayo Lues sebagai tuan rumah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan dari Kabupaten Bener Meriah. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Muhamad Nazar yang juga Wagub Aceh antara lain mengatakan, perkemahan merupakan sebuah pendidikan luar sekolah. Katanya, gerakan pramuka akan membina anak-anak bangsa sebagai generasi penerus yang hidup mandiri.

Dalam kesempatan itu, kata Muhamad Nazar, melalui gerakan pramuka, para anggota maupun pengurus pramuka jangan ada yang terlibat dengan narkoba. Meskipun Galus selama ini dikenal dengan ibu kota Blangkejeren rawan terhadap tanaman ganjanya. Dengan adanya gerakan pramuka juga memiliki peran penting dalam pemberantasan narkoba tersebut.

Sedangkan Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim mengatakan, bagi sebagian masyarakat Gao Lues pramuka merupakan sebuah perkumpulan dan mengangap hanya sebuah hura-hura belaka. Padahal, kegiatan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sangat positif.

“Melalui perkemanahan ini pikiran negatif tersebut harus dapat dihilangkan dari segelintir masyarakat itu,”sebut Ibnu Hasim. Diminta, agar ke depan para peserta pramuka terus menjadi anak mandiri serta mampu menghadapi perkembangan global.

Sementara ketua panitia, Djamaludin Ilyas mengatakan, kegiatan perkemahan dan kebudayaan seni yang berlangsung di Buntul Nege Blangsere, Kecamatan Kuta Panjang, hingga tanggal 7 Febuari mendatang itu diikuti 1.870 peserta. Disampaikan, dalam perkemahan tersebut akan dimeriahkan dengan acara pentas budaya, lomba kuliner, pameran, pemilihan ratu dan raja, perlombaan tari saman Galus melawan tari saman dari Agara, kemudian acara didong tepuk dari Takengan (Aceh Tengah) berlawan dengan Kabupaten Bener Meriah.

Pengukuhan Pengurus Kelompok Informasi Gampong
Dalam kunjungan kerja ke Gayo Lues, Muhamad Nazar, yang juga selaku ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh, Rabu (3/2) juga telah mengukuhkan pengurus Kelompok Informasi Gampong (KIG) di Desa Badak, Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues. “Galus masih dikenal dengan tananam ganjanya, untuk itu saya minta warga agar meninggalkan penanaman ganja mengganti dengan tanaman lain tanaman sere, dan jagung,”pinta Muhamad Nazar.

Ditegaskan, para pengurus KIG yang baru dikukuhkan tersebut merupakan ujung tombak dalam pemberantasan narkotika tingkat gampong maupun di kecamatan. Bila perlu agar mengawasi pergerakan setiap masyarakat yang keluar masuk ke setiap gampong itu.

Sedangkan Bupati Galus, Ibnu Hasim mengatakan, Gampong Badak ditunjukan sebagai desa KIG tahun ini, karena tersebut yang terbaik dari jumlah desa yang ada di Galus. Sementara Kalakhar BNK Galus, AKP Masri mengatakan, KIG merupakan gerakan dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Galus. Katanya, belum lama ini, BNK telah melakukan tes urin kepada sejumlah masyarakat di Kecamatan Dabun Gelang untuk mengetahui apakah masyarakat itu mengunakan narkoba, atau tidak.

Dikatakan, salah satu tujuan pembentukan KIG tersebut, agar bisa melakukan pemberantasan narkotika di tingkat gampong, baik pemberantasan peredaran, pengelapan, pengunaan serta penyeludupan maupun memproduksi narkotika tersebut.(Sumber: c40)

Muhammad Nazar Buka Jambore Aceh 2011

Wakil Gubernur Aceh Membuka Jambore Daerah Aceh 2011, Dan Meresmikan Bumi Perkemahan Beutong Scout Camp
Monday, 09 May 2011 12:43

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh, Muhammad Nazar, hari ini (09/05/11) membuka secara resmi kegiatan Jambore Daerah (JAMDA) Aceh 2011. Kegiatan yang diselenggarakan lima tahunan ini mengambil tempat di Bumi Perkemahan Beutong, Kabupaten Nangan Raya. JAMDA tahun 2011 ini akan berlangsung semala enam hari yang dimulai pada tanggal 9 Mai hingga 14 Mai 2011 dan diikuti oleh 23 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka se-Aceh.
Dalam sambutannya, Cut Bang Nazar menyampaikan bahwa beliau sangat bangga melihat peserta yang hadir dan mengekuti kegiatan JAMDA ini, dan juga menyatakan bahwa kegiatan Pramuka bukanlah kegiatan yang sia-sia “Pilihan untuk ikut dan aktif di Gerakan Pramuka adalah sebuah pilihan yang tepat” ungkapnya. Ia juga mengajak seluruh kalangan untuk dapat mengkampanyekan kegiatan Pramuka, “Adalah tugas kita semua agar dapat menyampaikan kepada seluruh kalangan, bahwa organisasi Pramuka mempunyai visi dan misi yang mulia. Sebuah organisasi pencetak kader bangsa yang memiliki kualitas dan juga memiliki kuantitas yang besar, sehingga menjadi anggota Gerakan Pramuka bukan merupakan kegiatan yang mubazir ataupun kegiatan yang sia-sia.”

Jambore Daerah Aceh tahun 2011 ini diikuti oleh lebih dari 1500 anggota Gerakan Pramuka yang mewakili 23 Kabupaten/Kota se- Aceh yang tergabung dalam Kwartir Cabang-Kwartir Cabang yang ada di setiap Kabupaten/Kota. Anggota Gerakan Pramuka merupakan calon-calon pemimpin bangsa yang akan terus di gembleng dan dibina dalam kepramukaan, hal ini sesuai dengan tema Jambore Daerah 2011 “Scout Today, Leader Tomorrow”.
Untuk meningkatkan kepedulian dan pengabdian Pramuka, pada kegiatan pembukaan JAMDA 2011 ini, Kwartir Daerah Aceh juga memberikan penghargaan Panca Warsa kepada Pembina yang sudah aktif selama lima tahun dalam kegiatan pembinaan kepramukaan. Juga penghargaan Tunggul Kwartir Cabang Tergiat 2010, yaitu penghargaan yang diberikan kepada Kwartir Cabang yang paling aktif melakukan kegiatan kepramukaan selama tahun 2010.

Cut Bang Nazar selaku Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh, dalam kesempatan ini juga membubuhkan tanda tangan pada prasasti peresmian Bumi Perkemahan Nagan Raya Beutong Scout Camp. Bumi perkemahan yang terletak di kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Nagan Raya Beutong Scout Camp memiliki luas 10 hektar, yang juga dikelilingi proyek irigasi Beutong. Selain digunakan untuk kegiatan kepramukaan, lokasi ini juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti MTQ se-Kabupaten Nagan Raya. (eka)




Atraksi Debus Warnai Pembukaan Jamda di Nagan Raya
JEURAM - Tue, May 10th 2011, 08:20

Atraksi seni Rapai Debus, Senin (9/5) kemarin mewarnai pembukaan Jambore Daerah (Jamda) Provinsi Aceh Tahun 2011 yang dibuka oleh Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, didampingi sejumlah petinggi pramuka provinsi, berlangsung di Bumi Perkemahan Beutong Scout Camp di kawasan bantaran Irigasi Jeuram, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.

Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar SAg selaku Ketua Kwartir Daerah Pramuka Aceh saat membuka kegiatan Jambore Daerah tahun 2011 se-Provinsi Aceh di Bumi Perkemahan Nara Beutong Scout Camp, Kabupaten Nagan Raya

Tak hanya itu, penampilan Marching Band dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Meulaboh, Aceh Barat, juga memukau peserta kegiatan dan pengunjung yang memadati arena Pramuka. Karena dalam atraksi itu ikut memperagakan beraneka atraksi dan kesenian. Bahkan dalam pawai defile sejumlah peserta yang berasal dari 23 kabupaten/kota di Aceh juga ikut ambil bagian dalam event dimaksud.

Ketua Panitia Jambore Daerah (Jamda) Aceh Tahun 2011, Drs HT Zamzami TS MM dalam laporannya mengatakan jumlah peserta yang hadir dalam even itu sebanyak 1.104 orang yang terdiri seluruh peserta Pramuka sebanyak 723 orang, pimpinan dan Pembina pendamping kontingen masing-masing berjumlah sebanyak 46 orang, petugas pameran 46 orang, serta Pembina anggota Pramuka/peninjau 230 orang.

Terhadap pembiayaan kegiatan Jambore Daerah, kata T Zamzami, berasal dari APBK Nagan Raya Tahun 2011, subsidi dana dari Kwarda Aceh Tahun 2011, iuran peserta melalui camp fee, serta sumbangan dari BUMN dan BUMD serta donatur lainnya yang sifatnya tak mengikat.

Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Aceh, Muhammad Nazar saat membuka kegiatan Jambore Daerah di Nagan Raya mengatakan pelaksanaan kegiatan kepramukaan itu, diharapkan mampu menjauhkan para generasi muda di Aceh dari penggunaan narkoba. Karena selama ini, sangat banyak generasi yang terlibat dalam penggunaan zat yang dilarang dan berbahaya itu.

Seusai meresmikan Jamda, Wagub M Nazar didampingi Wakil Bupati Nagan Raya, M Kasem Ibrahim BSc beserta pengurus Pramuka Aceh dan unsur muspida setempat, juga melakukan peninjauan ke lokasi perkemahan peserta yang disambut hangat. Bahkan sebelumnya, Wakil Gubernur Aceh itu juga menandatangani Prasasti Jambore Daerah, serta memberikan tanda jasa bagi Pembina Pramuka dari setiap kabupaten/kota di Aceh yang dianggap telah berjasa dalam membesarkan Pramuka.

Bahkan para peserta Pramuka terbaik dan tergiat dalam kegiatan itu juga mendapatkan hadiah yang berhasil diraih masing-masing peserta diantaranya, Kota Langsa meraih Juara I, Kota Subulussalam juara II, serta Kabupaten Aceh Barat Daya juara III dalam bidang tergiat. (Sumber: edi)




Ribuan Pengunjung Hadiri Pembukaan Jambore Aceh 2011
JEURAM - Tue, May 10th 2011

Penyelesaian tahap akhir pembangunan lokasi Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp yang berlokasi di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, terancam gagal. Pembangunan lanjutan sejumlah infrastruktur dan berbagai kebutuhan lainnya di lokasi itu kemungkinan tak bisa dilaksanakan tahun ini karena keterbatasan anggaran.

Mengingat, anggaran sebesar Rp 40 Miliar yang diajukan Gerakan Pramuka Provinsi Aceh, pihak DPR Aceh hanya menyetujui Rp 5 Miliar. Akibatnya, kegiatan Pramuka Aceh dalam tahun 2011 ini hanya dapat difokuskan pada kegiatan saja, sedangkan pembangunan fisik terpaksa ditunda pelaksanaannya.

Hal itu diungkapkan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Aceh, Muhammad Nazar kepada wartawan seusai membuka Jambore Daerah (Jamda) Aceh Tahun 2011 berlokasi di Bantaran Irigasi Jeuram, Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya, Senin (9/5) kemarin.

Menurutnya, terbatasnya anggaran itu karena ada politik anggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Sehingga sejumlah kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan itu tak bisa dilaksanakan sepenuhnya.

“Banyak fasilitas pramuka kita (Aceh-red) yang belum sesuai standar karena politik anggaran, sehingga kita terpaksa mencari sumber lain. Contohnya Seulawah yang penyelesaiannya sudah didesak presiden untuk segera dituntaskan pengerjaannya,” kata Muhammad Nazar yang juga wakil gubernur Aceh itu.

Menurut Muhammad Nazar, dari 23 kabupaten/kota di Aceh, hanya pemkab Nagan Raya yang telah berkomitmen serius dengan memplotkan dana sebesar 1,4 Milyar untuk kegiatan ke Pramukaan. Padahal, katanya, Undang-Undang Pramuka telah menetapkan pemerintah daerah, kabupaten untuk menganggarkan dana bagi pramuka sebagai bagian dari dana pendidikan. “Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada eksekutif dan legislatief di Nagan Raya,”katannya.

Dikatakan, meski anggaran yang kini dimiliki terbatas, namun sejak empat tahun terakhir pramuka Aceh mampu memperoleh sejumlah pretasi termasuk mengirim peserta di ajang Jambore Asia Pasifik, ASEAN sebanyak 100 peserta yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

“Jarang pernah ada jambore dibuka presiden dan ditutup wakil presiden, tapi itu terjadi di Aceh. Semoga kedepan ada perhatian dari semua pihak untuk kemajuan pramuka Aceh, katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Nagan Raya kepada wartawan kemarin mengatakan, sebanyak 1.900 orang peserta pramuka yang berasal dari Kwartir dan Kwarcab pramuka se Aceh terdiri dari Pinkoncab, Bindamping dan petugas pameran akan berada di Bumper Beutong Scout Camp selama sepekan. Mereka akan mengikuti kegiatan dengan moto Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan itu dengan berbagai kegiatan diantarannya, Arung Jeuram (Rafting), Rakit Ban (River Tubing), susur sungai (River treking), jelajah hutan (Mountenering) dan pelatihan kewirausahaan, cross culture, serta global development vilage.

Tak hanya itu, dalam pembukaan kegiatan kemarin aneka kegiatan kesenian turut meramaikan kegiatan itu sehingga memukau pengunjung yang hadir. (Sumber: edi)

Didampingi Muhammad Nazar, Wapres Boediono menutup Perkemahan Wirakarya Nasional

TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Senin, 06 Desember 2010

Pesawat kepresidenan yang ditumpangi rombongan Wakil Presiden Boediono mendarat di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Senin 6 Desember 2010. Boediono yang mengenakan kemeja batik lengan panjang merah marun, didampingi istrinya, Herawati.

Tampak mendampingi mereka ialah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara EE Mangindaan dan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh. Wakil Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Muhammad Nazar dan Walikota Aceh Besar Mawardi Nurdin langsung menyambut mereka di kaki tangga.

Setelah beristirahat sekitar 15 menit, rombongan Boediono akan memulai kegiatan kunjungannya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan berangkat ke Bumi Perkemahan Seulawah, Kabupaten Pidie. Di bumi perkemahan yang terletak sekitar 80 kilometer di timur Banda Aceh itu, Wakil Presiden bakal menutup Perkemahan Wirakarya Nasional VII yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya. Acara yang berlangsung dari 29 November hingga 6 Desember itu diikuti hampir sepuluh ribu Pramuka Penegak dan Pandega dari 30 provinsi.

Wapres Boediono (kanan) didampingi Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar dan Mendiknas Muhammad Nuh menutup Perkemahan Wirakarya Nasional di Saree, Pidie, Aceh
Agenda kedua Boediono ialah mengunjungi Kantor Balai Kota Banda Aceh yang akan diresmikan hari ini leh EE Mangindaan. Setelah itu, Wakil Presiden akan meninjau mitigasi bencana di Escape Building Ulee Lheue. Di tempat itu, Wakil Gubernur Muhammad Nazar akan menjelaskan tentang sistem penanggulangan bencana yang kini diterapkan di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam. (BUNGA MANGGIASIH)



Acungan Jempol Boediono untuk Pramuka
Mendung menggayut dan angin dingin berhembus saat rombongan Wakil Presiden Boediono tiba di Bumi Perkemahan Seulawah, Kabupaten Pidie, Senin 6 Desember 2010. Di lokasi yang terletak sekitar 80 kilometer di timur Banda Aceh itu, mereka duduk di bangunan beratap di pinggir lapang, siap menghadiri penutupan Perkemahan Wirakarya Nasional VII.

Lebih dari tiga ribu pramuka berbaris rapi di tengah lapangan yang becek sisa hujan semalam, dengan petak-petak rumput yang belum menyatu. Kompleks perkemahan seluas 120 hektar itu memang baru dibangun tahun ini demi perhelatan nasional lima tahunan yang dimulai tanggal 29 November 2010 lalu.

Pidie adalah tempat pertama yang didatangi Boediono dalam kunjungannya ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam kali ini. Boediono datang ke tempat ini untuk menutup Perkemahan Wirakarya Nasional VII yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya. Acara tersebut diikuti hampir sepuluh ribu Pramuka Penegak dan Pandega dari 30 provinsi.

Saat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar membacakan sambutannya, gerimis turun disusul hujan deras. "Saya singkat saja karena hujan, kasihan adik-adik kita," ujarnya menutup laporan. Wakil Gubernur Naggroe Aceh Darussalam, Muhammad Nazar butuh waktu lebih lama, sekitar lima menit untuk berpidato. "Aceh adalah daratan yang aman, ramah, damai, dan kosmopolit," ucapnya. Saat ia mengatakan salam penutup, separuh pramuka yang berbaris di belakang telah mundur berteduh. Separuh sisanya memilih bertahan.

Tak hanya para Pramuka yang kehujanan, tempias hujan juga memasuki tempat para pejabat, membuat personil Pasukan Pengamanan Presiden sibuk memundurkan kursi-kursi. Mikrofon nirkabel pemimpin upacara pun mati karena hujan.

Saat tiba giliran berbicara di hadapan pramuka yang telah 12 menit dihajar hujan, Boediono pun memuji mereka. "Saya mengacungkan jempol. Apakah dengan hujan ini semangat adik-adik runtuh?" tanyanya dengan nada a la orator, hal yang jarang dilakukan pria kalem itu. "Tidaaaaak," jawab para pramuka yang telah basah kuyup di hadapannya.

Ia hanya menyampaikan dua pesan bagi peserta kemah. Pertama, saat pulang ke daerah asal, bawa serta pengalaman yang baik dalam Wirakarya. "Camkan apa makna untuk membantu berinteraksi dgn masyarakat, camkan bahwa adik-adik adalah putra Indonesia, satu bangsa," tuturnya. Boediono juga meminta partisipan menjadi motor revitalisasi gerakan pramuka di daerahnya masing-masing.

Setelah 22 menit diterpa hujan, upacara akhirnya berakhir dan peserta dibubarkan. Rupanya semangat mereka tak padam oleh guyuran air. Sebagian berlarian ke belakang panggung, berharap bisa bersalaman dan berfoto dengan Azrul.

Tidak apa-apa kehujanan? "Ya capek, dingin," kata Cut Putri, pramuka dari Simeuleue, sembari tersenyum dan menunjukkan semangatnya, merangsek ke tengah kerumunan. (BUNGA MANGGIASIH)


Sumber: tempointeraktif.com

Share

Follow Us on Twitter Delicious Be our fan on Facebook Digg Subscribe to our RSS Feed Favorites