Perjuangan mengembalikan Harkat & Martabat Rakyat Aceh belum usai, episode perjuangan masih menanti kita & semakin berat tatkala titisan darah pejuang yang mengalir dalam pribadi-pribadi Aneuk Nanggroe, hanya tersia-siakan & bahkan nyaris salah kaprah kerana melebihpentingkan ambisi pribadinya dengan teramat sering mengabaikan keterlibatan para pihak yang berkenaan & masyarakat dalam proses pembangunan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saturday, June 11, 2011

Muhammad Nazar Kunjungi LP Lowokwaru

Acehkita.com , Minggu 28 Januari 2007
Muhammad Nazar Kunjungi LP Lowokwaru
Reporter : Muhammad IQbal - Malang

Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muhammad Nazar, pada Sabtu (27/01) mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Kunjungan Nazar dalam rangka membuat profil perjalanan hidup dari seorang aktivis Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) sampai terpilih menjadi wakil gubernur yang akan dilantik pada 8 Februari 2007 mendatang.

LP Lowokwaru dipilih menjadi salah satu tempat yang mejadi sejarah bagi Nazar, karena pada medio 2003 sampai dengan 2005 dia mendekam di LP ini sebagai tahanan politik. Akhir Agustus 2005, setelah pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka menandatangani nota perdamaian, Nazar dibebaskan.

Dalam kunjungan tersebut, Muhammad Nazar mengaku senang dapat kembali bertemu dengan sipir dan tahanan-tahanan yang pernah menjadi teman ketika dipenjarakan dulu. Pada kesempatan itu, pihak LP Lowokwaru memberikan bingkisan kepada Nazar dan dukungan penuh untuk memegang amanat rakyat Aceh dalam memimpin Aceh kedepan agar lebih baik.


Pendidikan Gratis
Sehari sebelumnya, pada Jumat malam, bertempat di Asrama Mahasiswa Aceh, Muhammad Nazar menyempatkan bersilaturahmni dengan komponen masyarakat dan mahasiswa Aceh di Malang. Di hadapan komponen Keluarga Tanah Rencong (KTR) Malang dan Ikatan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Aceh (IPPMA) Malang, Nazar mengungkapkan perasaan senangnya dapat bertemu kembali dengan komponen yang pertama sekali memberikan semangat kepadanya untuk maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Irwandi Yusuf.

Pada pertengahan April 2006, ketika Nazar berkunjung ke Malang, Keluarga Tanah Rencong Malang secara implisit mendukung Nazar untuk mencalonkan diri menjadi wakil gubernur Aceh.

Dalam memerintah Aceh lima tahun mendatang, Nazar mengutarakan fokus utamanya adalah memperbaiki mutu pendidikan. Salah satu caranya dengan membebaskan biaya pendidikan dari SD sampai dengan SMU. ”Saya bersama Irwandi akan berjuang agar pendidikan di Aceh gratis. Kami rela kembali dipenjara jika menggratiskan pendidikan untuk Aceh itu adalah kebijakan yang salah,” ujarnya di hadapan seratusan hadiran yang hadir pada malam itu.

Di bidang lain, Nazar juga mengutarakan akan membangun Aceh dengan nilai-nilai moral, akuntabilitas pemerintahan, dan pelaksanaan syariat Islam yang lebih baik. Perdamaian juga mendapat perhatian yang serius dari wakil gubernur ini.

Lukman, mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Malang mengharapkan, pemerintahan Aceh ke depan harus lebih memperhatikan peningkatan kualitas SDM. ”Aceh itu sangat kaya dengan SDA (sumber daya alam), tapi masyarakatnya sangat miskin, ini karena SDM yang lemah. Inilah yang harus menjadi titik fokus dalam pemerintahan Aceh ke depan,” katanya kepada acehkita.com dalam logat Aceh yang masih kental.


SIRA Minta BRR Dibubarkan
Pada kesempatan yang sama, Konsul SIRA Malang yang mendampingi Nazar, Safaruddin, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias yang cukup lambat dalam membangun kembali Aceh, sehingga mengakibatkan rakyat menderita.

”Jika kerja tanpa hasil dan hanya menghabiskan dana ke hal-hal yang tidak jelas saya, rasa BRR lebih baik dibubarkan saja. Pemerintahan Aceh ke depan kami anggap cukup mampu untuk menangani rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh,” kata Safaruddin yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang itu.

Kepada pemerintahan Aceh, secara tegas Konsul SIRA Malang menitikberatkan pada pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang konsisten di Aceh. ”Semua pelanggaran hukum di Aceh harus tuntas diselesaikan, tidak terkecuali pelanggran terhadap HAM,” ujarnya.

Share

Follow Us on Twitter Delicious Be our fan on Facebook Digg Subscribe to our RSS Feed Favorites